Thursday, October 31, 2013
Keajaiban Cinta
Kisah ini terjadi di Beijing China, seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, ia hanya selalu menyimpan di dalam hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.
Suatu hari Yo Yi Mei mendengar bahwa sahabatnya akan segera menikah hatinya sesak, tapi ia tersenyum “Aku harap kau bahagia“. Sepanjang hari Yo Yi Mei bersedih, ia menjadi tidak ada semangat hidup, tapi dia selalu mendoakan kebahagiaan sahabatnya.
12 Juli 1994 sahabatnya memberikan contoh undangan pernikahannya yang akan segera dicetak kepada Yi mei, ia berharap Yi Mei akan datang, sahabatnya melihat Yi Mei yang menjadi sangat kurus & tidak ceria bertanya “Apa yang terjadi dengamu, kau ada masalah?”
Yi mei tersenyum semanis mungkin ”Kau salah lihat, aku tak punya masalah apa apa, wah contoh undanganya bagus, tapi aku lebih setuju jika kau pilih warna merah muda, lebih lembut…” Ia mengomentari rencana undangan sahabatnya tesebut.
Sahabatnya tersenyum “Oh ya, ummm aku kan menggantinya, terimakasih atas sarannya Mei, aku harus pergi menemui calon istriku, hari ini kami ada rencana melihat lihat perabotan rumah… daag“. Yi Mei tersenyum, melambaikan tangan, hatinya yang sakit.
18 Juli 1994 Yi Mei terbaring di rumah sakit, Ia mengalami koma, Yi Mei mengidap kanker darah stadium akhir. Kecil harapan Yi Mei untuk hidup, semua organnya yang berfungsi hanya pendengaran, dan otaknya, yang lain bisa dikatakan “Mati“ dan semuanya memiliki alat bantu, hanya mukjizat yang bisa menyembuhkannya.
Sahabatnya setiap hari menjenguknya, menunggunya, bahkan ia menunda pernikahannya. Baginya Yi Mei adalah tamu penting dalam pernikahannya. Keluaga Yi Mei sendiri setuju memberikan “Suntik Mati“ untuk Yi Mei karena tak tahan melihat penderitaan Yi Mei.
10 Desember 1994 Semua keluarga setuju besok 11 Desember 1994 Yi Mei akan disuntik mati dan semua sudah ikhlas, hanya sahabat Yi Mei yang mohon diberi kesempatan berbicara yang terakhir, sahabatnya menatap Yi Mei yang dulu selalu bersama.
Ia mendekat berbisik di telinga Yi Mei “Mei apa kau ingat waktu kita mencari belalang, menangkap kupu kupu?… kau tahu, aku tak pernah lupa hal itu, dan apa kau ingat waktu disekolah waktu kita dihukum bersama gara gara kita datang terlambat, kita langganan kena hukum ya?”
“Apa kau ingat juga waktu aku mengejekmu, kau terjatuh di lumpur saat kau ikut lomba lari, kau marah dan mendorongku hingga aku pun kotor?… Apakah kau ingat aku selalu mengerjakan PR di rumahmu?… Aku tak pernah melupakan hal itu…“
“Mei, aku ingin kau sembuh, aku ingin kau bisa tersenyum seperti dulu, aku sangat suka lesung pipitmu yang manis, kau tega meninggalkan sahabatmu ini?….” Tanpa sadar sahabat Yi Mei menangis, air matanya menetes membasahi wajah Yi Mei.
“Mei… kau tahu, kau sangat berarti untukku, aku tak setuju kau disuntik mati, rasanya aku ingin membawamu kabur dari rumah sakit ini, aku ingin kau hidup, kau tahu kenapa?… karena aku sangat mencintaimu, aku takut mengungkapkan padamu, takut kau menolakku“
“Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku, aku tetap ingin kau hidup, aku ingin kau hidup, Mei tolonglah, dengarkan aku Mei … bangunlah…!!“ Sahabatnya menangis, ia menggengam kuat tangan Yi Mei “Aku selalu berdoa Mei, aku harap Tuhan berikan keajaiban buatku, Yi Mei sembuh, sembuh total. Aku percaya, bahkan kau tahu?.. aku puasa agar doaku semakin didengar Tuhan“
“Mei aku tak kuat besok melihat pemakamanmu, kau jahat…!! kau sudah tak mencintaiku, sekarang kau mau pergi, aku sangat mencintaimu… aku menikah hanya ingin membuat dirimu tidak lagi dibayang-bayangi diriku sehingga kau bisa mencari pria yang selalu kau impikan, hanya itu Mei…“
“Seandainya saja kau bilang kau mencintaiku, aku akan membatalkan pernikahanku, aku tak peduli… tapi itu tak mungkin, kau bahkan mau pergi dariku sebagai sahabat“
Sahabat Yi mei berbisik ”Aku sayang kamu, aku mencintaimu” suaranya terdengar parau karena tangisan. Dan apa yang terjadi?…. Its amazing !! ”CINTA“ bisa menyembuhkan segalanya.
7 jam setelah itu dokter menemukan tanda tanda kehidupan dalam diri Yi Mei, jari tangan Yi Mei bisa bergerak, jantungnya, paru parunya, organ tubuhnya bekerja, sungguh sebuah keajaiban !! Pihak medis menghubungi keluarga Yi Mei dan memberitahukan keajaiban yang terjadi. Dan sebuah mujizat lagi… masa koma lewat…. pada tgl 11 Des 1994.
14 Des 1994 saat Yi Mei bisa membuka mata dan berbicara, sahabatnya ada disana, ia memeluk Yi Mei menangis bahagia, dokter sangat kagum akan keajaiban yang terjadi. “Aku senang kau bisa bangun, kau sahabatku terbaik“ sahabatnya memeluk erat Yi Mei .
Yi Mei tersenyum “Kau yang memintaku bangun, kau bilang kau mencintaiku,tahukah kau aku selalu mendengar kata-kata itu, aku berpikir aku harus berjuang untuk hidup“ “Lei, aku mohon jangan tinggalkan aku ya, aku sangat mencintaimu” Lei memeluk Yi Mei “Aku sangat mencintaimu juga“.
17 Februari 1995 Yi Mei & Lei menikah, hidup bahagia dan sampai dengan saat ini pasangan ini memiliki 1 orang anak laki laki yang telah berusia 14 tahun. Kisah ini sempat menggemparkan Beijing. Apakah yang sahabat anehdidunia.com dapatkan dari bacaan cinta tersebut? semoga memberikan semangat bahwa cinta suci di dunia ini masih ada. Silahkan di share ke teman anda melalui tombol share di bawah ini. Keep Your Love
Topik tentang:
Keajaiban Cinta,
Kisah-kisah Inspiratif
Tuesday, October 29, 2013
Pulau Patmos
Salah
satu tempat yang paling terkenal sehubungan dengan Rasul Yohanes adalah
Pulau Patmos. Di situlah Yohanes menerima penglihatan yang
dituangkannya di kitab Wahyu (Wahyu 1:9). Dipercaya bahwa ia menerima
penglihatan-penglihatan tersebut di sebuah gua yang di atasnya sekarang
terdapat Biara Santo Yohanes Sang Teolog. Ada lagi sebuah tradisi lain
yang mengatakan bahwa ia juga menulis kitab Injil Yohanes di pulau ini
atas permintaan orang-orang Kristen setempat. Tapi tradisi yang terakhir
ini agak lemah karena lebih umum diterima bahwa Injil Yohanes ditulis
di Efesus sebelum pembuangan ke Patmos.
Topik tentang:
Iman Katholik,
Keunikan di Dunia,
Pengetahuan Umum
Friday, October 25, 2013
MEMERINTAH DENGAN KETAATAN
Pada
abad kesebelas, Raja Henry III dari Bavaria mulai jenuh dengan
kehidupan di istana dan tekanan-tekanan sebagai seorang raja. Ia
akhirnya melamar kepada Pryor Richard di sebuah biara lokal dan meminta
agar dirinya diterima sebagai anggota biara tersebut. Raja Henry ingin
menghabiskan sisa hidupnya dengan menjadi seorang biarawan.
“Ya,
Raja,” kata Pryor Richard, “Apakah Anda memahami bahwa Anda harus
berjanji untuk taat di sini? Itu akan sulit bagi Anda karena Anda adalah
seorang raja.”
“Saya paham,” jawab Raja Henry. “Sisa hidup saya, saya akan taat kepada Anda, sebagaimana Kristus memimpin Anda.”
“Kalau
demikian saya akan memberitahukan kepada Anda apa yang harus Anda
lakukan,” kata Pryor Richard. “Kembalilah ke tahta Anda dan layanilah
dengan setia dimana Allah telah menempatkan Anda.”
Ketika akhirnya Raja Henry III menutup usia, suatu pernyataan ditulis: “Raja telah belajar untuk berkuasa melalui ketaatan.”
Seberapa
sering kita seperti Raja Henry III ini ketika menghadapi kejenuhan dan
tekanan hidup, baik di pelayanan ataupun di tempat kerja? Kita ingin
lari meninggalkan tekanan itu, atau mencari suasana baru yang bisa
menyegarkan kita. Kita hanya mencari apa yang menyenangkan hati kita,
namun kita jarang bertanya apakah yang Tuhan mau. Pada hal, kemungkinan
besar Tuhan ingin kita tetap menjalankan tugas kita sebaik mungkin
dimana Ia telah menempatkan kita.
Dari
kisah di atas, mari kita belajar untuk menjalankan tanggung jawab kita
dengan penuh ketaatan. Ada waktunya ketika kejenuhan itu akhirnya
berlalu, dan kita melihat bagaimana indahnya rencana Tuhan di genapi
dengan apa yang kita kerjakan.
Disadur dari: Dibangunkan Terhadap Takdir; Terry Crist; Immanuel Publishing.
Thursday, October 24, 2013
PARA MARTIR KRISTEN MULA-MULA
* Yohanes 15:18-20
15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
Saksi/ kesaksian, Ibrani 'ANA (harfiah,'menjawab'), Yunani 'martureo', dan kata-kata yg berakar padanya martus, marturia dan marturion. Saksi ialah orang yg memberi kesaksian tentang sesuatu yg ia sendiri telah melihatnya. Kesaksian adalah tanggung jawab berat, teristimewa dalam kasus yg diancam dengan hukuman mati. Apabila terbukti tertuduh bersalah, maka para saksi memimpin regu pelaksana hukuman mati itu (lihat Kisah 7:58 ).
Para rasul adalah saksi-saksi utama tentang hidup dan kebangkitan Kristus (Yohanes 21 :24; Kisah 1 :22; 2 Petra 1 :6). Dalam gereja purba kata Yunani "martus" menjadi terbatas, terutama untuk menyebut mereka yg setia kepada imannya kendati sampai mati sekalipun. Penggunaan kata itu dalam arti demikian dikenal di Indonesia sebagai martir. Dalam dunia Kristen modern, 'kesaksian' berarti cerita tentang apa yg dikerjakan Kristus atas hidup seseorang, menjadi pengalaman pribadi orang itu.
15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
15:20 Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
Saksi/ kesaksian, Ibrani 'ANA (harfiah,'menjawab'), Yunani 'martureo', dan kata-kata yg berakar padanya martus, marturia dan marturion. Saksi ialah orang yg memberi kesaksian tentang sesuatu yg ia sendiri telah melihatnya. Kesaksian adalah tanggung jawab berat, teristimewa dalam kasus yg diancam dengan hukuman mati. Apabila terbukti tertuduh bersalah, maka para saksi memimpin regu pelaksana hukuman mati itu (lihat Kisah 7:58 ).
Para rasul adalah saksi-saksi utama tentang hidup dan kebangkitan Kristus (Yohanes 21 :24; Kisah 1 :22; 2 Petra 1 :6). Dalam gereja purba kata Yunani "martus" menjadi terbatas, terutama untuk menyebut mereka yg setia kepada imannya kendati sampai mati sekalipun. Penggunaan kata itu dalam arti demikian dikenal di Indonesia sebagai martir. Dalam dunia Kristen modern, 'kesaksian' berarti cerita tentang apa yg dikerjakan Kristus atas hidup seseorang, menjadi pengalaman pribadi orang itu.
Tuesday, October 22, 2013
John Sung (Obor Allah di Asia)
sebuah biografi yang sempat saya baca dari buku "John Sung: Obor Allah di Asia"
tentang seorang pengkabar injil.Menceritakan tentang bagaimana setiap
kebangkitan rohaninya yang berkali-kali jatuh dan mendengarkan panggilan
untuk menginjili walau ada kesuksesan dunia yang ada di depan matanya.
John Sung lahir di Hinghwa, Fukien tanggal 27 September 1901. Dalam 42 tahun perjalanan hidupnya, dia merupakan salah satu penginjil yang paling memberikan dampak bagi kekristenan di China maupun sekitarnya. Mengenal kekristenan dari kecil memberikan dampak bagi John Sung untuk selalu berdoa dan percaya akan jawaban Tuhan akan doanya. Dia adalah anak seorang penginjil juga yang mana sedari kecil sudah membantu ayahnya dalam penginjilan. Hidup seorang penginjil masa itu sangat tidak menyenangkan karena kemiskinan yang menghimpit keluarga mereka. John Sung yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata membuat dia cukup pandai dalam memimpin jemaat pada usia semuda itu.Kehidupan yang berpindah-pindah juga sempat dialami oleh John Sung sehingga semakin menyesakan nafas mereka dalam usaha mengabarkan injil. walaupun kejatuhan berkali-kali dirasakan Allah selalu hadir dalam hidup John Sung untuk memapahnya lagi untuk berdiri dan berjalan. Pada umur 19 tahun, dia pergi ke Amerika untuk menempuh studinya dalam bidang kimia dimana dia mendapatkan beasiswa karena kecerdasaan John Sung yang Luar biasa. Di Amerika John Sung menunjukan kecerdasaannya di Wesleyan University dan Ohio State University sehingga dalam 6 tahun, dia menyelesaikan studi S1, S2 dan S3-nya serta memperoleh gelar doctor di bidang Kimia sebagai lulusan terbaik pula. Namun ia justru berada di dalam krisis rohani. Pengaruh liberal menyerangnya membuat dia meragukan imannya. Sampai-sampai dia berhenti ke Gereja dan tidak percaya lagi akan Tuhan. Namun dalam kesesatan hatinaya kasih Tuhan kepada dia sekali lagi membawa dia untuk bangkit kembali dari kejatuhannya . Dia kembali bertobat dan mulai menentang pengaruh liberal yang ada di kampusnya. Dia dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa selama 193 hari. Namun di sinilah titik tolak kehidupan dia. Selama 193 hari, dia membaca Alkitab sebanyak 40 kali, masing-masing menggunakan metode yang berbeda!! Hal-hal yang ia temui, ia catat dalam bukunya. Inilah “Sekolah Alkitab” yang sebenarnya bagi pemuda ini. Hal tersebut yang membuat John Sung semakin tertarik untuk mengkabarkan injil. Selepas dari rumah sakit jiwa (1927), ia kembali ke Cina. Dalam kapal perjalanannya ke Cina, kejadian yang terkenal itu terjadi yaitu dimana ia yang tidak merasakan ketenangan dari jiwanya lagi, berjalan bimbang di atas kapal dan akhirnya memutuskan membuang hampir semua penghargaan yang diterimanya kecuali ijazah PhDnya untuk menyenangkan ayahnnya. hal tersebut John Sung lakukan sebagai bentuk kematiaannya pada dunia walaupun kenikmatan dan kemegahan dunia akan mudah didapat dari pengharagaan dan ijazahnya.
John Sung lahir di Hinghwa, Fukien tanggal 27 September 1901. Dalam 42 tahun perjalanan hidupnya, dia merupakan salah satu penginjil yang paling memberikan dampak bagi kekristenan di China maupun sekitarnya. Mengenal kekristenan dari kecil memberikan dampak bagi John Sung untuk selalu berdoa dan percaya akan jawaban Tuhan akan doanya. Dia adalah anak seorang penginjil juga yang mana sedari kecil sudah membantu ayahnya dalam penginjilan. Hidup seorang penginjil masa itu sangat tidak menyenangkan karena kemiskinan yang menghimpit keluarga mereka. John Sung yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata membuat dia cukup pandai dalam memimpin jemaat pada usia semuda itu.Kehidupan yang berpindah-pindah juga sempat dialami oleh John Sung sehingga semakin menyesakan nafas mereka dalam usaha mengabarkan injil. walaupun kejatuhan berkali-kali dirasakan Allah selalu hadir dalam hidup John Sung untuk memapahnya lagi untuk berdiri dan berjalan. Pada umur 19 tahun, dia pergi ke Amerika untuk menempuh studinya dalam bidang kimia dimana dia mendapatkan beasiswa karena kecerdasaan John Sung yang Luar biasa. Di Amerika John Sung menunjukan kecerdasaannya di Wesleyan University dan Ohio State University sehingga dalam 6 tahun, dia menyelesaikan studi S1, S2 dan S3-nya serta memperoleh gelar doctor di bidang Kimia sebagai lulusan terbaik pula. Namun ia justru berada di dalam krisis rohani. Pengaruh liberal menyerangnya membuat dia meragukan imannya. Sampai-sampai dia berhenti ke Gereja dan tidak percaya lagi akan Tuhan. Namun dalam kesesatan hatinaya kasih Tuhan kepada dia sekali lagi membawa dia untuk bangkit kembali dari kejatuhannya . Dia kembali bertobat dan mulai menentang pengaruh liberal yang ada di kampusnya. Dia dimasukkan ke dalam rumah sakit jiwa selama 193 hari. Namun di sinilah titik tolak kehidupan dia. Selama 193 hari, dia membaca Alkitab sebanyak 40 kali, masing-masing menggunakan metode yang berbeda!! Hal-hal yang ia temui, ia catat dalam bukunya. Inilah “Sekolah Alkitab” yang sebenarnya bagi pemuda ini. Hal tersebut yang membuat John Sung semakin tertarik untuk mengkabarkan injil. Selepas dari rumah sakit jiwa (1927), ia kembali ke Cina. Dalam kapal perjalanannya ke Cina, kejadian yang terkenal itu terjadi yaitu dimana ia yang tidak merasakan ketenangan dari jiwanya lagi, berjalan bimbang di atas kapal dan akhirnya memutuskan membuang hampir semua penghargaan yang diterimanya kecuali ijazah PhDnya untuk menyenangkan ayahnnya. hal tersebut John Sung lakukan sebagai bentuk kematiaannya pada dunia walaupun kenikmatan dan kemegahan dunia akan mudah didapat dari pengharagaan dan ijazahnya.
Doa untuk menghormati luka-luka Yesus di kayu salib
Doa untuk menghormati luka luka Yesus di kayu salib.
Lima belas doa yang diutarakan oleh Tuhan kita kepada St. Bridget dari Swedia di Gereja St.Paulus di Roma
Lima belas doa yang diutarakan oleh Tuhan kita kepada St. Bridget dari Swedia di Gereja St.Paulus di Roma
DOA INI DIRESTUI OLEH PAUS PIUS IX
Terjemahan ini dipersembahkan dengan rendah hati kepada Tuhan untuk perdamaian dunia.
Sudah lama St.Bridget ingin mengetahui , berapa banyak pukulan yang diderita Yesus selama masa sengsaranya. Pada suatu hari Yesus menampakan diri seraya berkata: "AKU menerima 5.480 kali pukulan2 di tubuhKU. Bila kamu ingin menghormatinya, sembayanglah 15 BAPA KAMI dan 15 SALAM MARIA dengan doa-doa berikut ini,..selama satu tahun berturut turut (doa-doa ini diajarkan Yesus). Bila tahun itu rampung kau telah menghormati tiap-tiap lukaKu ,buahnya turun."
Monday, October 21, 2013
Perbedaan takdir dan nasib (Ingrid Listiati)
Memang penjelasan tentang takdir ini tidak sederhana, dan sangat
tergantung dari definisi dan pengertian kata ‘takdir’ itu sendiri. Saya
sendiri cenderung untuk mengikuti apa yang tertulis di Alkitab dan
pengajaran Gereja Katolik tentang hal ini, daripada mengikuti pengertian
yang berbeda-beda yang ada dalam masyarakat. Umumnya memang takdir dan
nasib diartikan sama, bahkan dalam bahasa Inggris juga demikian. Takdir
dan nasib umumnya diterjemahkan sebagai ‘destiny, fate’, yang artinya
mengarah kepada ’segala sesuatunya sudah ditentukan dari ‘Atas’ (yaitu
Tuhan) dan manusia tidak ada andil/ kehendak bebas untuk mengubahnya.
Dalam pengertian yang demikianlah Gereja Katolik tidak
mengajarkan ‘takdir’, justru karena Gereja mengajarkan adanya kehendak
bebas pada manusia yang dapat memilih hendak bekerjasama dengan kehendak
Allah atau tidak. Juga, kita dapat melihat perkataan ‘takdir’ tidak
muncul di dalam Alkitab. Ayat-ayat yang sering dikatakan menyebutkan
tentang konsep ‘predestination’ yang sering diartikan sebagai takdir,
adalah Rom 8:29-30 dan Ef 1:5, 11. Namun di sana yang dituliskan adalah
‘ditentukan’ oleh Allah, bukan ‘ditakdirkan’.
Topik tentang:
Iman Katholik,
Pengetahuan Umum
Doa Mohon 7 Karunia Roh Kudus
(Puji Syukur No. 93)
Datanglah, ya, Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya, Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putera, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Subscribe to:
Posts (Atom)